Monday 19 September 2011

"Aku Berfikir maka Aku Ada"

 Manusia diciptakan sempurna oleh Pencipta kita, Allah SWT, dengan akal pikiran yang membedakan kita sebagai manusia dengan makhluk-makhluk lainnya. Kita beri kemampuan untuk mencerna apa yang dikatakan oleh orang lain dan mengemukakan pendapat kita agar tidak hanya menerima tanpa ada pertimbangan terlebih dahulu.
 Mengingat apa yang dikatakan oleh René Descartes ("Penemu Filsafat Modern" dan "Bapak Matematika Modern"), "cogito ergo sum" sedangkan dalam bahasa Perancis adalah: "Je pense donc je suis". Keduanya artinya adalah:
"Aku berpikir maka aku ada". (Ing: I think, therefore I am)
Berfikir saja tidak cukup. Diperlukan cara berfikir yang rasional atau masuk akal dalam mencerna informasi tersebut. Jika kita hanya berfikir namun tidak dibarengi dengan pemikiran yang masuk akal, maka hasil pikiran tersebut akan bisa menyesatkan diri sendiri maupun orang lain. Berfikir secara rasional akan membantu kita menentukan mana yang benar, dan mana yang salah.
Dengan kemampuan berfikir tersebut kita bisa mengemukakan pendapat kita kepada orang lain. Menyampaikan opini dan pendapat kita tentang sesuatu yang telah kita fikirkan. Maka dengan inilah kita dapat menunjukkan diri bahwa kita ada, dan bukan hanya sebagai benalu di dunia ini.
Namun, untuk mengungkapkan apa yang kita fikirkan saja tanpa ada dasar-dasar atau landasan-landasan yang kuat, yang dapat dipertanggung jawabkan, kita tidak bisa menyatakan pernyataan yang tanpa landasan yang kuat. Karena pendapat kita tersebut akan diragukan atau bahkan ditolak, karena belum teruji kebenarannya. Di dalam Al-Qur'an Surah Yunus: 36 mengatakan,
"Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran[1] . Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan." (Q.S.Yunus: 36)

[1]Maksudnya adalah Sesuatu yang diperoleh dengan prasangkaan saja, sama sekali tidak bisa mengantikan sesuatu yang diperoleh dengan keyakinan.
Untuk menyatakan pendapat yang didasarkan oleh landasan-landasan yang kuat, dibutuhkan sumber-sumber pemikiran yang berhubungan dengan apa yang kita sampaikan tersebut, dan telah teruji kebenarannya. Sumber-sumber tersebut harus lah melalui penelitian dengan metode penelitian yang telah disepakati dalam penelitian, dan telah memenuhi syarat-syarat penelitian tersebut.
Kesimpulan
 Kita diberikan kemampuan berfikir oleh Pencipta kita, Allah SWT, untuk menunjukkan bahwa kita adalah makhluk yang berbeda dari makhluk lainnya. Kita bukan hewan yang tidak pernah memikirkan apa yang diperintahkan oleh pemilik/tuannya. Kita diberi kemampuan untuk mencerna informasi dari luar, dan memikirkan dengan kemampuan berfikir rasional untuk membedakan mana yang benar, mana yang salah.
Dengan kemampuan berfikir tersebut, kita dapat ngungkapkannya/menyatakannya kepada orang lain agar kita bisa dianggap ada dan memberikan kontribusi terhadap dunia ini. Namun, agar kita bisa dianggap, tentunya pendapat kita tersebut haruslah bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Untuk mempertanggung jawabkan kebenaran tersebut kita harus memiliki landasan-landasan yang kuat untuk mendukung kebenaran informasi atau pendapat yang kita kemukakan tersebut. Landasan-landasan tersebut pun harus teruji kebenarannya. Kebenaran tersebut diperoleh dari penelitian-penelitian yang terstruktur dengan metode penelitian yang telah disepakati dibidang penelitiannya.
Oleh karena itu, untuk menjadi ada, dan dianggap ada, kita harus berfikir dan menyatakan pemikiran kita tersebut dengan landasan-landasan yang kuat dan telah teruji kebenarannya.

0 comments:

Post a Comment

Link Within

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Ads

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan